Monday, April 1, 2013

Mahmoud Farazande: Amerika Ingin Unjuk Gigi di Iran

Mahmud Farazande:Amerika Ingin Unjuk Gigi di Iran
Duta Besar Iran, Mahmud Farazandeh TEMPO/Seto Wardhana.
Mendapat tekanan politik, ekonomi, dan sosial dari Amerika Serikat dan sekutunya tidak membuat Iran merunduk. Sejarah masa lalu menjadi alasan bagi masyarakat Iran tetap bertahan. Duta Besar Iran untuk Indonesia, Mahmoud Farazande menegaskan, masyarakat Iran tetap tegar menghadapi berbagai tekanan internasional terkait dengan program nuklir Iran yang dicurigai akan digunakan untuk kepentingan perang.

Nilai-nilai dan norma dari Revolusi Islam Iran 33 tahun lalu menjadi pegangan masyarakat Iran. Makanya, untuk membuktikan bersatunya rakyat Iran menghadapi tekanan Amerika Serikat, Israel, dan sekutunya, masyarakat Iran akan menggelar pawai esok hari di berbagai kota. Pawai digelar untuk menunjukkan walaupun rakyat Iran ditekan lewat perang urat syaraf, tekanan ekonoi, tekanan politik, dan berbagai tekanan lainnya, kata Farazande, namun mereka tegar berdiri.

Iran, tegasnya, juga menolak berkonfrontasi akibat tekanan asing itu. “Dalam perjalanan sejarah, kami tidak dapat menemukan sebuah invasi dari bangsa kami terhadap negara-negara lain. Bangsa Iran tidak pernah siap dan tidak pernah bisa untuk membunuh masyarakat dari negara lainnya dengan bom atom,” kata Farazande didampingi Atase Pers Ali Pahlevani Rad menjawab pertanyaan Tempo dan beberapa wartawan di sela peringatan Hari Nasional Iran ke-33 atau Revolusi Islam Iran di rumah dinas Farazande, Jakarta, Jumat (10 Februari 2012) malam. Berikut kutipan wawancara.


Apakah Iran akan menutup selat Hormutz?
Sejak ribuan tahun lalu tugas untuk menyebarluaskan keamanan selat Hormutz ada di tangan Iran. Kami akan terus menjaga keamanan selat tersebut. Bangsa Iran tidak pernah mengharapkan konfrontasi apapun karena disitulah tanah kelahiran kami. Tapi ada pihak-pihak asing yang terus memaksakan konfrontasi di kawasan. Kami berharap mereka tidak melakukan konfrontasi lebih lanjut pada Iran.

Seperti pidato saya (dalam peringatan Hari Nasional Iran ke-33 (Revolusi Islam Iran), bangsa Iran dan rakyat Iran sekali dalam sejarah pernah merasakan dan mengalami serangan yang dipaksakan oleh tentara Irak yang dipimpin oleh Saddam Hussein dan didukung oleh berbagai negara adidaya di dunia. Tentu kepercayaan kami adalah selain Allah Yang Maha Esa, kami tidak menerima hegemoni apapun, dari bangsa manapun di kawasan kami. Ini merupakan pesan dan slogan utama dari revolusi kami, yaitu tidak menerima hegemoni dari pihak manapun.

Kami sangat senang sekali melihat diktator-diktator atau antek-antek dari Barat yang selama ini menjadi kaki tangan di negara-negara mereka seperti pemerintahan Husni Mubarak (mantan Presiden Mesir) jatuh satu demi satu. Kami percaya dalam lomba untuk mendapatkan dan menentukan masa depan, masyarakat di kawasan kami sudah mendahului para musuhnya.

Bagaimana Iran membangun perdamaian?

Persatuan antara bangsa -bangsa di kawasan merupakan kunci utama. Dengan memprotes cara-cara ilegal dan di luar logika yang selama ini dilaksanakan oleh negara-negara adidaya dan zalim di dunia dan pemberian kebebasan berpendapat untuk mengekspresikan diri, menghormati hak sah setiap bangsa. Hal penting lainnya Perserikatan Bangsa Bangsa maupun Dewan Keamanan PBB tidak boleh diperalat untuk meruntuhkan dan menekan pemerintah-pemerintah yang tak sejalan dengan kepentingan beberapa negara tertentu. Harapan kami begitu besar terhadap perjuangan bangsa-bangsa yang mengharapkan kemerdekaan dan mengharapkan kebebasan di kawasan dan berbagai belahan dunia.

Bagaimana menyakinkan dunia bahwa Iran tak mengembangkan program senjata nuklir?
Sejak tahun 2007 kami sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menyelesaikan silang pendapat maupun tuduhan kepada kami yang disebut outstanding issues atau isu-isu yang masih menjadi pembahasan. Setiap pertanyaan atau dugaan yang dihadapi atau disampaikan sudah kami jawab secara tertulis dan melalui wawancara-wawancara terdokumentasi. Kita hanya tinggal menengar semua tuduhan-tuduhan mereka selama ini. Tuduhan-tuduhan mereka sampaikan atas nama penelitian kami. Tuduhan-tuduhan itu untuk pertama kali dicetuskan atau disampaikan oleh badan intelijen negara-negara adidaya. Hal ini terjadi pada saat segala aktivitas dan kegiatan nuklir kami berada dalam pengawasan IAEA (Badan Tenaga Atom Internasional).

Tidak ada bukti apapun tentang pengalihan aktivitas nuklir Iran dari damai ke arah non damai. Walaupun demikian, kami telah mengundang kembali para inspektur dan pejabat-pejabat Badan Tenaga Atom Internasional untuk berkunjung ke negara kami dan memeriksa fasilitasnya. Dalam situasi seperti ini kita perlu memperhatikan kebangkitan dan kesadaran Islami di kawasan yang telah membuat rezim zionis Israel dalam situasi benar-benar terancam. Maka dari itu untuk keluar dari lubang besar ini mereka mencoba membuat ramai dengan menuduh negara lain dan membuat isu-isu tanpa dasar terhadap negara lain. Maka dari itu, dalam kondisi seperti ini, sebuah rezim yang tidak diakui sebagian besar di dunia dan hanya diakui beberapa negara Barat mengancam terus menerus terkait dengan ancaman militer terhadap negara kami. Sebenarnya pernyataan ini menunjukkan apa yang terjadi.

Apa dampak embargo yang baru dijatuhkan kepada Iran?
Sanksi-sanksi yang diberlakukan adalah sebuah pertunjukan yang menunjukkan kepada kita semua seberapa besar Amerika mempunyai pengaruh terhadap beberapa negara adidaya di Barat dan beberapa negara lainnya. Amerika ingin menunjukkan gigi, kemampuannya, kekuatannya, dalam melawan revolusi Islam Iran. Iran merupakan sebuah alasan dalam hal ini. Yang mereka carikan adalah menggelar sebuah pertunjukan dengan pemain-pemain yang mereka pilih karena orang-orang yang tunduk pada mereka, adalah orang-orang yang tidak akan diganggu oleh mereka.

Berapa lama negara Anda bertahan dengan gempuran mereka?

Ini sudah 30 tahun kami bertahan dikalikan 3. Seratus tahun lagi (tertawa).

Apakah Iran akan menjawab serangan-serangan itu dengan konflik terbuka?

Tidak. Kebijakan kami adalah jika terjadi invasi, maka jawaban kami adalah jawaban yang sangat memukul. Sudah ribuan tahun kami tinggal di kawasan tersebut, dalam ribuan tahun itu kami tidak pernah menyerang bagian apapun dari dunia. 2.500 tahun lalu hanya dua kerajaan di dunia dan salah satunya adalah kerajaan kami. Walaupun merupakan kerajaan terbesar saat itu, dalam perjalanan sejarah, kami tidak dapat menemukan sebuah invasi dari bangsa kami terhadap negara-negara lain. Bangsa Iran tidak pernah siap dan tidak pernah bisa untuk membunuh masyarakat negara lainnya dengan bom atom. Dalam genetika mereka tidak terdapat sifat ini.

Bagaimana hubungan bilateral Iran dengan Indonesia?

Insya Allah tidak ada masalah. Dengan dukungan bangsa dan masyarakt Indonesia, hubungan akan terus berkembang dan pemerintah Indonesia pun mendukung perkembangan dan perluasan hubungan di berbagai sisi dan segi.

Setelah sanksi minyak, Indonesia akan impor gas dari Iran. Lalu apa yang akan diimpor Iran dari Indonesia?

Terdapat lebih dari 1.000 komoditas dengan tarif tertentu yang diekspor ke Iran dari Indonesia. Ekonomi Indonesia dan ekonomi Iran adalah melengkapi satu dengan lainnya. Kantor Repubik Islam Iran dengan mudah dapat bekerja sama dengan Indonesia untuk mempersiapkan atau menyuplai listrik dan berbagai bidang lainnya. Kami siap untuk bekerjasama. Impor indonesia dari Iran kurang lebih US$ 1,1 miliar di luar minyak per tahunnya.

Berapa persen peningkatan ekonomi selama dua dekade?

Dalam kurun dua tahun lalu kurang lebih 250 persen dan mencapai US$ 2 miliar sekarang. Kami akan mencapai US$ 5 miliar dengan perdagangan bebas dan tentu sehat. Perkataan dan tekanan negara-negara adi daya dan zalim, tidak akan mempengaruhi masyarakat Indonesia. Kami berharap beberapa media tertentu di Indonesia jangan membunyikan bunyian yang disukai Amerika Serikat.

MARIA RITA HASUGIAN | EKO ARI

No comments: