Saturday, April 26, 2014


Acara Pekan HAM Korea Utara untuk pertama kali diselenggarakan di Jakarta dari tanggal 28 April 2014 sampai 2 Mei 2014. Sejumlah acara akan mengisi kegiatan seperti yang tercantum dalam foto di atas.

Ide Pekan HAM Korea Utara muncul setelah saya mengikuti pameran foto jurnalistik  Greg Constantine yang memotret kehidupan etnis Rohingya. Etnis yang tidak diakui pemerintah dan mayoritas rakyat Myanmar sebagai warganya. Pameran  yang bertajuk  "Exiled to Nowhere Burma's Rohingya di Galeri Cemara 6, Jakarta, Jumat 13 Februari 2014 memunculkan ide baru bagiku.

Saya teringat tentang kehidupan jutaan warga Korea Utara dibawah rezim yang paling kejam di muka bumi ini. Saya tidak dapat mengerti sampai sekarang kenapa penguasa Korea Utara membunuhi rakyatnya dengan berbagai cara yang tidak masuk akal. Dendam apa yang membuat penguasa ini menyiksa dengan berbagai cara dan akhirnya membunuh rakyatnya sendiri? Sementara dunia seperti lumpuh tak berdaya menghadapi Korea Utara. Negara-negara Asean khususnya Indonesia yang dianggap sebagai pemimpin di kawasan Asean juga lebih memilih cara aman, abstain,dalam  pengambilan keputusan di Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Saat teman saya seorang diplomat Korea Selatan mengajak bertemu sekedar melepas penat di Jakarta, saya sampaikan ide saya kepadanya.  Saya tahu ini sulit untuk mewujudkan karena kami berdua tahu bagaimana posisi Indonesia dalam menyikapi isu Korea Utara. Sementara dia warga Korea Selatan dan saya warga Indonesia.

Entah apa yang ada di benaknya, ketika ia mengajak saya berpindah tempat usai makan malam dan dia memilih warung kopi Starbuck, dia mungkin memikirkan ide saya. Dan, sesaat dia bersemangat untuk mewujudkannya. "Saya mendukung kamu." Saya senang sekali mendengar ucapannya itu.

Ia membuktikannya. Dalam tempo singkat dari pertemuan kami Februari dan sekarang, terwujud. Senang bercampur galau. Saya hanya berdoa semoga acara Pekan HAM Korea Utara dari 28 April sampai 2 Mei 2014 berjalan baik dan berguna bagi sesama.




No comments: